JAKARTA, SELASA - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menegaskan peringkat nasional PT Bank Syariah Mandiri (BSM) di ’A+(idn)’ dan peringkat obligasi syariah subordinasi I/2007 di ’A(idn)’, dengan prospek stabil.
Dalam pernyataan tertulisnya kepada pers, awal pekan ini, Fitch menjelaskan bahwa peringkat BSM dipengaruhi oleh ekspektasi dukungan dari perusahaan induk yaitu Bank Mandiri (Persero) Tbk (’BB’/’AA+(idn) yang tercermin dari kepemilikan saham secara menyeluruh dan dukungan secara teknis dan keuangan dalam pengembangan operasi perbankan BSM.
Sementara itu peringkat obligasi syariah subordinasi mencerminkan pendapat Fitch tentang kemampuan BSM memenuhi komitmen finansial secara tepat waktu sesuai dengan yang tertulis dalam perjanjian obligasi.
Dalam hal ini termasuk pembayaran terhadap pokok obligasi pada saat jatuh tempo dan bagi hasil per kuartal yang dihitung berdasarkan nisbah yang tetap terhadap pendapatan yang diperoleh dari sekelompok aset. Bagi hasil tersebut bisa berubah dari waktu ke waktu, tergantung dari kinerja aset yang menjadi referensi.
Fitch menilai Bank Mandiri terus memberikan dukungan teknis untuk pengembangan infrastruktur perbankan BSM dan telah berkomitmen untuk memberikan tambahan modal sebesar Rp 500 miliar dimana sejumlah Rp100 miliar telah direalisasikan pada bulan Juni 2008 dan sisanya akan diberikan dalam empat tahap senilai masing-masing Rp 100 miliar sampai bulan Juli 2010.
Tambahan modal tersebut akan membantu BSM untuk menjaga rasio kecukupan modal (total CAR) di minimal 12 persen (akhir September 2008: 11,5 persen).
Fitch juga mempertimbangkan secara positif adanya klausul cross default yang terdapat pada perjanjian pinjaman luar negeri Bank Mandiri untuk mendukung anak perusahaannya dan juga komitmen tertulis kepada bank sentral untuk mendukung BSM jika diperlukan.
Profitabilitas BSM naik di sembilan bulan pertama tahun 2008 (9M08) dengan keuntungan sebelum provisi meningkat menjadi 4,8 persen dari rata-rata aset dari 3,8 persen karena marjin pembiayaan bersih yang lebih baik dan beban operasi yang stabil.
Beban pencadangan yang lebih besar menyebabkan BSM membukukan imbal bagi hasil sebelum pajak (pre-tax ROA) sebesar 2,0 persen di sembilan bulan pertama 2008, naik dari 1,5 persen di tahun 2007. Sementara itu, rasio pembiayaan bermasalah turun menjadi 5,0 persen dari total pembiayaan karena penghapusbukuan pembiayaan bermasalah yang lebih banyak dan efek dari pertumbuhan pembiayaan yang signifikan yaitu 48 persen antara September 2008 - September 2007.
Kondisi operasi yang lebih berat di tahun 2009 mungkin akan menimbulkan tekanan terhadap kinerja BSM. Meskipun demikian, Fitch mengerti bahwa manajemen BSM telah mengambil beberapa tindakan yang perlu untuk meminimalisasi dampak negatif tersebut.
BSM didirikan tahun 1973 sebagai bank konvensional dan berubah menjadi bank syariah pada tahun 1999. BSM adalah anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh Bank Mandiri.